Gangguan hubung singkat pada sistem tenaga listrik, merupakan hubungan antar satu sistem bertegangan dengan sistem lain terhubung langsung dengan impedansi yang sangat kecil. Hubungan langsung mengakibatkan distribusi aliran arus listrik dititik gangguan melampaui arus nominal. Keadaan ini berdampak pada ketidakstabilan sistem, sistem bekerja pada keadaan tidak seimbang serta yang dapat merusak peralatan, jika gangguan tidak dinetralisir (diamankan). Studi gangguan hubung singkat secara fundamental terdiri atas gangguan simteris dan gangguan tidak simetris. Gangguan Simetris yang sering dikenal dengan gangguan tiga fasa, dapat dianalisis berdasarkan data parematrik reaktansi sub-peralihan sistem. Analisis gangguan simetris dapat dijadikan sebagai acuan dalam mementukan kapasitas breaker. Penentuan nilai gangguan simetris dilakukan dengan memodelkan diagram segaris, kemudian dilakukan entri data reaktansi sistem, selanjutnya ditetapkan notasi secara simbolik titik-titik hubung yang disebut sebagai Bus. Jumlah Bus akan menentukan banyaknya orde matrik dari matrik impedansi bus (ZBUS). Matrik Z bus ini menjadi acuan dalam menentukan nilai imepdansi short circuit pada tiap bus, melalui pengamatan diagonal matrik ZBUS. Kalkulasi menggunakan alat bantu perangkat lunak matlab, untuk menentukan besaran arus gangguan tiap bus. Dari data 14 BUS-IEEE Power Systems, dilakukan uji coba untuk studi fundamental hasil analisis terbesar pada bus1 dan 2, dengan nilai arus sebesar 9,58 Pu
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021