Petani kelapa dalam melakukan pengupasan sabut masih secara manual dengan  menggunakan parang atau alat yang terbuat dari besi berbentuk linggis setinggi kira – kira 80 cm dengan bagian yang tajam menghadap ke atas. Akan tetapi, bila jumlahnya cukup besar, seperti pengupasan kelapa pada saat panen, pengupasan secara manual membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang cukup besar. Pada penanganan produk hasil pertanian, mengupas sabut merupakan pekerjaan yang selalu dilakukan sejak  dipanen sampai produk tersebut siap untuk dikonsumsi atau diproses lebih lanjut. penelitian untuk merancang bangun mesin/alat pengupas sabut kelapa telah dilakukan sebelumnya. Perancangan yang telah dibuat kurang memenuhi syarat keinginan dan kebutuhan konsumen. maka perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap desain alat pengupas sabut kelapa.Metode yang digunakan untuk pengembangan rancangan alat pengupas sabut kelapa dengan menggunakan metode Quality Function Deployment dilakukan dengan  mengerjakan keempat rumah kualitas dan hasil dari pengembangan alat pengupas sabut kelapa adalah rancangan alat terdahulu tidak menggunakan tuas penekan maka dalam rancangan terbaru dibuatlah tuas penekan buah kelapa dan pendorong buah kelapa sedangkan untuk motor penggerak terdahulu menggunakan dinamo (tenaga listrik) dalam rancangan terbaru mengunakan motor bensin sebagai sumber tenaga.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022