Agregat buatan mempunyai tekstur bersegi dan saling mengunci pada campuran beton aspal sehingga mampu memikul tekanan yang lebih besar jika dibandingkan dengan agreget alam yang umumnya mempunyai tekstur permukaan yang lebih halus dan licin. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan 100 % agragat buatan dan selanjutnya campuran menggunakan 5% agregat alam dan 95% agregat buatan. Penambahan agregat alam dilanjutkan dengan perbedaan 5% sampai batas penggunaan agregat alam yang direncanakan sebesar 20%. Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi IV untuk spesifikasi pembuatan AC-WC. Pada tahapan pertama pengujian diperoleh KAO (kadar aspal optimum) sebesar 5,2 % dan selanjutnya digunakan untuk bermacam variasi campuran agregat. Hasil yang diperoleh menunjukkan penurunan stabilitas seiring dengan bertambahnya proporsi agregat alam dalam campuran
Copyrights © 2021