Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan keterkaitan antara struktur modal yang optimal dengan manfaatbagi anggota dengan pendekatan Pecking Order Theory. Struktur modal yanag optimal diterjemahkansebagai kondisi perbandingan modal sendiri dan modal yang berasal dari hutang yang menghasilkan biayamodal paling rendah. Penelitian ini dilakukan dengan objek Koperasi Karyawan dan Mantan Karyawan(KKMK)Kamola,Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Besaran perbandingan antara modal sendiridan modal asing/hutang dihitung dengan dengan rasio Debt To Equity Ratio selama lima tahun terakhir dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 adalah berturut turut sebesar : 53%,73%,75%,68% dan 79%.Sedangkan biaya modal yang ditanggung selama lima tahun berturut turut selama 2017 sampai dengan 2021adalah sebesar: 3.4% ;3.1% ;4.6%; 3.3%; dan 2.3%. Dapat dikatakan bahwa struktur modal optimal dicapaiketika perbandingan antara modal sendiri dan modal hutang sebesar 79%, yang mana perusahaan koperasimenanggung biaya modal terkecil yaitu sebesar 2.3% per tahun. Manfaat bagi anggota yang diukur denganbesaran sisa hasil usaha bagian anggota yang dibagikan selama lima tahun terakhir berturut turut sebesar :0,044%, 0,049%, 0,051%, 0,045%, 0,038%. Manfaat ekonomi atas SHU bagian anggota dicapai dengannilai tertinggi sebesar 0.051% terjadi pada tahun 2018 dimana biaya modalnya bukan pada posisiterendah/terkecil. Hal ini dapat dijelaskan bahwa biaya modal hanyalah salah satu komponen biaya yangharus ditanggung oleh perusahaan koperasi yang bukan merupakan komponen biaya terbesar. Biayaterbesar yang harus ditanggung oleh perusahaan koperasi adalah biaya operasional yang biasanya akanberdampak secara langsung pada perolehan sisa hasil usaha bersih dan selanjutnya pada besaran sisa hasilusaha yang dialokasikan untuk dibagai kepada anggota.
Copyrights © 2022