Jurnal Kedokteran Syiah Kuala
Vol 23, No 1: April 2023

Satu laporan kasus sifilis laten lanjut dalam kehamilan

yosep - prabowo (dermatology and venereology department, faculty medicine, andalas university/Dr. M.Djamil Hospital Padang)
Qaira Anum (dermatology and venereology department, faculty medicine, andalas university/Dr. M.Djamil Hospital Padang)



Article Info

Publish Date
26 Mar 2023

Abstract

Sifilis laten lanjut tidak menunjukkan gejala dan hanya menunjukkan hasil pemeriksaan serologis yang reaktif. Sifilis pada kehamilan dapat menyebabkan abortus berulang, morbiditas dan mortalitas neonatus. Satu kasus, pasien perempuan yang telah menikah usia 34 tahun dengan kehamilan ke 3 usia kehamilan 22-23 minggu, tidak ada mengeluhkan bercak kemerahan pada telapak tangan, kaki maupun bagian tubuh lainnya. Riwayat didiagnosis dan mendapatkan terapi sifilis juga tidak ada. Status dermatologikus dan venereologikus dalam batas normal. Hasil pemeriksaan laboratorium VDRL/RPR reaktif 1:2. TPHA reaktif 1:160. Perempuan hamil dengan tes serologik sifilis positif tanpa ada riwayat pengobatan sebelumnya harus dianggap terinfeksi sifilis laten lanjut dan harus mendapatkan terapi. Benzatin penisilin merupakan terapi utama dalam pengobatan sifilis pada wanita hamil. Reaksi alergi dan reaksi Jarisch-Herxheimer tidak menghalangi pemberian obat tersebut. Evaluasi kembali secara klinis serta serologis pada 1, 3, 6, 9 dan 12 bulan setelah pengobatan sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan pengobatan. Jika titer nontreponemal meningkat atau tidak menurun empat kali dalam 6-12 bulan setelah pengobatan, maka pengobatan dianggap gagal.

Copyrights © 2023