Loa : Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan
Vol 18, No 1 (2023): LOA

PEMAKNAAN ALAM DALAM CERPEN-CERPEN KORRIE LAYUN RAMPAN: KAJIAN PASTORAL DAN APOKALIPTIK

Diyan Kurniawati (Kantor Bahasa Kalimantan Timur)



Article Info

Publish Date
27 Jun 2023

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas makna alam yang ditampilkan dalam cerpen-cerpen karya Korrie Layun Rampan. Cerpen-cerpen tersebut berjudul Danau Beluq”, ”Sungai Melengen”, ”Batun Kokoq”, ”Dilang Puti”, ”Ngerangkau”, dan Wengkay”. Dengan teori ekokritik sastra penelitian ini menganalisis cerpen-cerpen melalui narasi pastoral dan apokaliptik.  Analisis menunjukkan narasi pastoral ditunjukkan melalui konstruksi acardia berupa unsur nostalgia yang menampilkan kondisi alam, berupa hutan dan sungai, yang ideal di masa lalu. Unsur nostalgia juga ditampilkan melalui cerita asal usul sebuah danau. Konstruksi acardia berupa karakter bucholic, ditunjukkan melalui mata pencaharian penduduk setempat, yaitu berhuma, peladang, dan nelayan. Narasi apokaliptik ditunjukkan melalui unsur karakter tokoh yang bervisi alam yang berusaha menghentikan kapitalis. Analisis juga menunjukkan bahwa kerusakan alam disebabkan oleh faktor eksternal yang masuk ke masyarakat setempat. Cerpen-cerpen karya Korrie Layun Rampan menunjukkan kritik terhadap alam yang semula ideal kemudian mengalami kerusakan oleh pihak eksternal. Kata kunci: alam, pastoral, apokaliptik AbstrakThis research discusses the meaning of nature in Korrie Layun Rampan’s short stories "Danau Beluq", "Sungai Melengen", "Batun Kokoq", "Dilang Puti", "Ngerangkau", and "Wengkay". This study analyzes short stories through pastoral and apocalyptic narratives using the theory of literary ecocriticism. The study uncovered that nostalgic elements that portray ideal natural conditions, such as forests and rivers, in the past are used to represent pastoral narratives through the development of acardia. Nostalgic elements were also displayed through the story of the origin of a lake. The local population's livelihoods, namely farming, cultivating, and fishing, were used to build a bucolic acardia. The apocalyptic narrative was shown through characters with natural visions trying to stop the capitalists. The analysis also found that outside forces that entered the neighborhood contributed to natural harm. Korrie Layun Rampan's short stories criticized nature, which was once perfect but was later harmed by outside forces. Keywords: nature, pastoral, apocalyptic

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

loa

Publisher

Subject

Humanities

Description

Jurnal LOA adalah jurnal yang memublikasikan berbagai hasil penelitian dan kajian bidang bahasa dan sastra, baik bahasa/sastra Indonesia, bahasa/sastra daerah, bahasa/sastra asing, maupun pengajaran bahasa/sastra Indonesia. Setiap artikel yang diterbitkan di Loa akan melalui proses penelaahan oleh ...