Fokus studi ini ialah menimbah semangat keteladanan Romo Y.B. Mangunwijaya dalam karya-karyanya sebagai seorang imam diosesan. Spiritualitas yang dimiliki Romo Mangunwijaya merupakan ke-otentikan dirinya dalam penghayatannya sebagai seorang imam keuskupan. Karya-karyanya merupakan wujud refleksi yang diungkapkan lewat tulisan-tulisan maupun karya arsitekturnya yang menjadikan orang lain “merasakan kehadiran Tuhan” dalam hasil karyanya. Halnya bahwa spirit imam diosesan hendaknya digali lebih jauh sebagai subjek yang memiliki kesadaran akan Tuhan dalam karya pelayanan di keuskupannya. Pertama, apa itu spiritualitas imam diosesan? Kedua, bagaimana keteladanan Romo Mangunwijaya sebagai imam diosesan dalam model teologi transedental? Contoh keteladanan yang ditunjukan oleh Romo Mangun akan dilihat dalam bingkai model teologi transedental yang ditulis oleh Bevans dalam bukunya model-model teologi. Metodologi yang digunakan studi tekstual. Penulis menemukan bahwa spiritualitas imam diosesan tidak cukup dimaknai pada tataran bersatu dengan umat, dengan uskup, dengan sesama imam. Akan tetapi mampu melampaui realitas dalam kesadaran sebagai subjek, yakni bersatu dengan Kristus sehingga mampu menjadi subjek yang otentik dalam karya dan pelayanannya.
Copyrights © 2023