Angka kejadian BBLR dianggap sebagai indikator kesehatan masyarakat karena erat hubungannya dengan angka kematian, kesakitan dan kejadian gizi kurang di kemudian hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang Tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Case Control. Sampel sebanyak 140 responden yaitu 70 responden (sampel kasus) dan 70 responden (sampel kontrol), tehnik pengambilan sampel dengan Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder. Analisis data dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 50% bayi lahir dengan BBLR (kelompok kasus) dan 50% bayi lahir dengan berat normal (kelompok kontrol). Umur ibu < 20 dan > 35 tahun (32,9%), pendidikan ibu rendah < SMA (51,4%), ibu yang bekerja (16,4%), usia kehamilan preterm < 37 minggu (40%), paritas > 3 kali (49,3%), ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan (46,4%). Hasil analisis bivariat didapatkan lima variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR yaitu umur ibu (p=0,000), pendidikan ibu (p=0,000), usia kehamilan (p=0,000), paritas (p=0,000), anemia dalam kehamilan (p=0,000). Nilai odds ratio didapatkan faktor yang berhubungan dengan BBLR ada lima variabel yaitu umur ibu (OR=5,4), pendidikan ibu (OR=13,5), usia kehamilan (OR=69,6), paritas (OR=25,9), anemia dalam kehamilan (OR=27,1). Disarankan kepada RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang agar melakukan penapisan/skrinning bagi ibu hamil yang mengalami anemia dalam kehamilan dan usia kehamilan preterm <37 minggu melalui ANC terpadu guna mencegah terjadinya komplikasi BBLR.
Copyrights © 2021