<![CDATA[Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di propinsi Nusa Tenggara Timur. Kasus malaria di Nusa Tenggara Timur tertinggi kedua di Indonesia setelah Papua. Annual Parasite Insindence (API) pada kelompok berisiko yaitu bayi 16 per 1000 dan ibu hamil 6 per 1000, khusus data ibu hamil belum dapat menggambarkan kondisi nyata karena rendahnya skrining malaria di NTT yaitu 47 persen ( Unicef Kupang, 2016). Kedua kelompok bersiko ini memiliki dampak yang buruk jika terinfeksi malaria. penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Kapitan & Dafroyati, 2018 yaitu dampak dari persoalan ekonomi, keyakinan terhadap pengobatan alternative menyebabkan masih ada kelompok masyarakat yang tetap melakukan pengobatan sembur ke dukun yang ada di sekitar wilayah Kabupaten Kupang maupun Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Belum optimalnya kegiatan KIE di PKM Kota Soe, hal ini dibuktikan dengan belum tersedianya materi dan media untuk KIE malaria maternal. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) berupa kerja sama dengan tenaga kesehatan dalam meningkatkan kegiatan KIE dan pemahaman tentang kesehatan ibu khususnya mengatasi malaria tanpa komplikasi melalui pembelajaran paket ibu sehat. Diharapkan pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan dari PKM dapat dilakukan dan dicapai melalui penerapan strategi kerja sama dengan tenaga kesehatan di PKM Kota Soe. Kegiatan pembelajaran tentang malaria dalam kehamilan dalam pembelajaran Paket Ibu Sehat ini dihadiri oleh 6 orang tenaga kesehatan yang terdiri dari Kepala Puskesmas Kota Soe, Bidan koordinator, petugas malaria, dan perawat di PKM Kota Soe . Hasil dari kegiatan ini adalah adanya kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan abdimas dengan menggunakan modul Paket Ibu Sehat, Sertifikat HAKI, dan draft publikasi]]>
Copyrights © 2022
