Salah satu strategi untuk mereduksi panas suhu perkotaan adalah dengan penerapan sistem atap hijau (green roof). Green roof merupakan sebagian atau seluruh permukaan atap suatu bangunan yang ditutupi oleh vegetasi dan media tumbuh yang ditanam diseluruh lapisan/membran yang tahan air dan terintegrasi yang memungkinkan adanya system drainase di seluruh permukaan atap. Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan prototype desain sistem extensive green roof (EGR) yang menggunakan tanaman yang mudah ditemukan dinegara Indonesia, sehingga dapat digunakan khususnya di Aceh . Penelitian ini hanya menggunakan satu model jenis tanaman. Pemilihan jenis tanaman EGR didasarkan pada pertimbangan cuaca dan iklim di lingkungan serta tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Tahap berikutnya adalah melakukan observasi pada aspek kemampuan ketahanan tanaman pada iklim tropis dengan system pengaruh kandungan air yang ada pada media tanam. Alat yang digunakana adalah Moisture Meter. Pada tahap akhir adalah pengujian kinerja termal pada objek penelitian. Pengukuran kinerja termal dilakukan dengan mengukur suhu dan aliran panas pada sistem EGR ketika sistem tersebut diletakkan di bawah matahari langsung selama 24 jam. Alat yang digunakan adalah Termokopel dan Data Logger. Model Prototipe atap hijau system media tanam pada rumput jepang ditempatkan pada tempat terbuka yang terpapar langsung sinar matahari dari pagi sampai sore. Kemampuan penyimpanan air dalam media tanam menurun setiap harinya dan kemampuan atap hijau terbaik dalam menyimpan kandungan air yaitu pada hari kedua, oleh sebab itu sebaiknya penyiraman pada tanaman rumput jepang dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Copyrights © 2022