Indonesia saat ini menempati posisi ke-empat di dunia dengan jumah penderita terbanyak Diabetes Mellitus (DM). Komplikasi utama dari diabetes mellitus adalah kejadian ulkus diabetikum yang saat ini di Indonesia mencapai 12% penderita DM yang mengalami ulkus diabetikum dan 55,4% beresiko ulkus diabetikum. Senam kaki DM dapat memberikan aktivitas yang dapat menurunkan kadar gula darah dan telah dijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam melakukan perawatan pasien DM. Kondisi DM akan lebih berat pada klien yang merokok karena nikotin dapat merusak sel pankreas dan menghambat insulin. Sehingga selain senam kaki DM, edukasi terkait rokok juga sangat diperlukan untuk mencegah peningkatan kadar glukosa darah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan metode studi kasus. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan pemberian asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Klien adalah seorang wanita berusia 37 tahun, menderita DM sejak satu tahun yang lalu dan merupakan perokok aktif. Asuhan keperawatan diberikan selama 2 minggu dengan intervensi pemberian intervensi senam kaki dan edukasi rokok dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan durasi senam adalah 10 menit. Klien yang telah bisa melakukan senam kaki DM secara mandiri diobservasi selama 2 minggu. Hasil asuhan keperawatan menunjukkan sebelum dilakukan senam kaki DM, kadar glukosa darah klien adalah 190mg/dl dan setelah tiga kali intervensi gula darah menurun menjadi 178mg/dl. Klien dan keluarga juga mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai DM dan senam kaki DM. Terkait konsumsi rokok, terjadi penurunan dari 4 batang per hari menjadi 2 batang per hari. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah senam kaki DM dan edukasi rokok dapat menurunkan kadar gluokosa darah dan meningkatkan perilaku sehat klien dan keluarga.
Copyrights © 2023