AgriMu
Vol 2, No 1 (2022): AgriMu Januari 2022

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG PADA BERBAGAI TINGKAT KEMIRINGAN LAHAN DI KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN

Irwan Mado (Fakultas Pertanian Unismuh Makassar)
Amanda Pattapari Firmansyah (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar)



Article Info

Publish Date
25 Feb 2022

Abstract

Kemiringan lahan merupakan faktor  pembatas pada suatu lahan dalam melakukan usahatani jagung. Perbedaan kemiringan  yang terjadi pada setiap  lahan mempengaruhi proses pertumbuhan dan produksi tanaman jagung yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan petani, karena kemiringan  merupakan salah satu penentu terhadap usahatani jagung dan selanjutnya akan mempengaruhi pendapatan.Pendapatan dari usahatani jagung, memberikan arahan mengenai kelayakan ekonomi dalam memanfaatkan komoditas jagung yang diusahakan pada lahan yang miring. Karena kombinasi antara kemiringan lahan dan kelayakan ekonomi akan menentukan potensi pemanfaatan dari tanaman jagung yang akan diusahakan.Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui  pendapatan petani dalam melakukan usahatani jagung di berbagai kemiringan lahan, 2)  menentukan batas kemiringan lahan yang baik atau layak untuk usahatani jagung. Penelitian dilaksanakan di Desa Timbuseng Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, dengan menggunakan metode survei dan penanaman jagung di lapangan. Tahapan penelitian terdiri atas: (1) pengamatan tanah di lapangan dilakukan pada titik-titik pengamatan, penentuan titik pengamatan berdasarkan lahan bekas penanaman jagung, (2) pengamatan pada setiap tingkat kemiringan lahan (mulai dari 3 sampai 8 persen sampai lebih dari 25 persen), (3) penanaman jagung dilakukan pada berbagai kemiringan  lahan (4) pengamatan produksi jagung dilakukan secara ubinan (2,5 x 2,5 meter) kemudian dikonversi dalam satuan hektar, (5) analisis ekonomi dilakukan untuk mengetahui pendapatan dari usahatani jagung dan tingkat kelayakan dianalisis dengan menggunakan R/C rasio.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelerengan yang terdapat di lokasi penelitian bervariasi, mulai dari 3 persen sampai lebih dari 25 persen,  dan memberikan hasil atau produktivitas dan pendapatan yang berbeda-beda.  Secara umum pendapatan yang diperoleh pada lahan yang miring yaitu sebesar Rp. 11.438.375, dan masih layak untuk dilakukan usaha tani jagung (R/C rasio 1,78). Pada setiap kemiringan lahan memberikan pendapatan yang bervariasi, dimana pada kemiringan 3 sampai 8 persen pendapatan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp. 10.366.000, kemudian 8 sampai 15 persen sebesar Rp. 13.678.000, 15 sampai 25 persen sebesar Rp. 11.631.000 dan pada kemiringan lebih dari 25 persen sebesar Rp. 10.174.333.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu; 1). pendapatan petani dari usahatani jagung pada berbagai kemiringan lahan rata-rata sebesar Rp. 11.438.375.  2). Batas kemiringan lahan yang terbaik atau layak untuk usahatani jagung yaitu pada kemiringan 08 – 15 persen (pendapatan Rp. 13.678.000 dengan R/C rasio 1,79). Kata Kunci:  pendapatan , usahatani jagung, dan kemiringan lahan   

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

AgriMu

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

AgriMu : Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis memiliki p-ISSN 2809-9583 dan e-ISSN 2809-5715 diterbitkan oleh Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Jurnal ini menerbitkan artikel penelitian di bidang Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. Jurnal ...