Periode terjadinya puncak masa pertumbuhan terjadi pada masa remaja. Puncak pada masa pertumbuhan ini akan mempengaruhi perubahan pada komposisi tubuh, aktivitas fisik, pertumbuhan yang pesat pada berat badan dan juga massa tulang. Karena hal ini, remaja sangat rentan untuk mengalami permasalahan pada gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku makan terhadap berat badan berlebih pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 160 orang dengan teknik pengambilan kluster random sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner perilaku makan yang diadaptasi dari kuesioner Hidayati (2009). Hasil perhitungan uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan bermakna antara perilaku makan terhadap berat badan berlebih pada remaja p-value=0,003 (p<0.05). Didapatkan juga 52,5% (84 responden) mengalami perilaku makan yang buruk, sedangkan untuk hasil dari perhitungan IMT didapatkan 40% (64 responden) mengalami berat badan berlebih. Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa mayoritas remaja mengalami perilaku makan yang buruk, serta ada hubungan antara perilaku makan terhadap IMT pada remaja.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023