Jurnal Pangan dan Agroindustri
Vol. 3 No. 4 (2015)

PENGARUH PENAMBAHAN GEL PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) PADA PEMBUATAN KERUPUK PULI [IN PRESS SEPTEMBER 2015]

Elliza Rachma Dwiyanti (Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya)
Simon Bambang Widjanarko (Unknown)
Indria Purwantiningrum (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2014

Abstract

Penambahan boraks atau “garam bleng” masih banyak digunakan dalam pembuatan kerupuk puli dan perkembangan selanjutnya STPP (Sodium tripholyphosphate) ditambahkan sebagai pengganti boraks. Kandungan glukomanan yang tinggi pada gel porang akan tetap stabil dengan adanya pemanasan. Gel porang juga dapat digunakan sebagai binding agent (pengikat) dalam adonan kerupuk. Tujuan penelitian ini menginformasikan penambahan gel porang sebagai pengganti boraks atau garam bleng dan STPP pada pembuatan kerupuk puli. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu penambahan gel porang dengan 5 level diulang 3 kali sehingga didapat 15 satuan percobaan. Data dianalisis metode ANOVA dan dilanjutkan Uji Bonferroni. Perlakuan terbaik dianalisis metode De Garmo dan perbandingan kontrol dengan metode One Way ANOVA Single Factor. Perlakuan terbaik kerupuk puli goreng penambahan gel porang 15g dengan kadar air 5.77%, kadar pati 42.48%, kadar lemak 10.51%, kadar protein 7.92%, kadar abu 3.03%, kadar oksalat 0.41% dan daya kembang 144.68%.   Kata kunci: Beras, Gel Porang, Kerupuk Puli

Copyrights © 2015