Ikan lele sangkuriang merupakan satu dari sepuluh komoditas unggulan budidaya yang bersaing dan berkelanjutan. Salah satu upaya teknis yang dilakukan dalam mengoptimalkan produksi ikan lele adalah melalui teknik maskulinisasi. Maskulinisasi dilakukan untuk memperoleh ikan jantan yang unggul karena pertumbuhan ikan lele jantan cenderung lebih cepat dari betina. Selain itu, pada proses pemijahan secara buatan pada ikan lele, mengharuskan mematikan ikan lele jantan karena tidak bisa dilakukan stripping. Sehingga menyebabkan ketersediaan ikan lele jantan semakin lama berkurang, sedangkan untuk ketersediaan ikan lele jantan sangat penting dalam keberlanjutan budidaya ikan. Salah satu bahan alami yang digunakan sebagai bahan maskulinisasi yaitu air kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan air kelapa dengan lama perendaman yang berbeda terhadap maskulinisasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan meliputi perlakuan A (kontrol), B (perendaman selama 8 jam), C (perendaman selama 10 jam) dan D (perendaman selama 12 jam). Hasil penelitian menunjukkan lama perendaman menggunakan air kelapa berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap maskulinisasi ikan lele sangkuriang, dengan persentase kelamin jantan tertinggi diperoleh pada perlakuan C (perendaman selama 10 jam) yakni sebesar 82,59%.
Copyrights © 2022