Penanaman kembali perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu cara alternatif untuk menjaga kelangsungan perkebunan kelapa sawit di masa yang akan datang namun penggunaan lahan untuk penanaman kelapa sawit yang ditanam kembali dengan bibit baru memiliki kelemahan, seperti tingkat produktivitas lahan dan kemungkinan perubahan struktur tanah akibat penanaman kelapa sawit di masa lalu. Produktivitas lahan dipengaruhi oleh status hara dan kesuburan tanah. Sebelum dilakukan penanaman kembali pada lahan yang akan ditanami kembali perlu diketahui kandungan unsur hara yaitu pH tanah, Nitrogen, Fosfor, Kalium, C Organik, Kapasitas Tukar Kation dan Berdasarkan Tingkat Kejenuhan sehingga dapat diketahui status kesuburan tanah pada lahan tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode survei Penelitian dilaksanakan di lahan tanaman kelapa sawit masyarakat Kelurahan Bakaran Batu Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu dengan ketinggan 28 meter diatas permukaan laut pengambilan sampel dilakukan pada dua kedalaman yaitu kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm. Pengambilan sampel juga dilakukan pada dua perbandingan lahan yaitu lahan milik masyarakat dan hutan tanaman masing-masing sebanyak 10 titik pada dua kedalaman yang sama. Sampel tanah dari setiap lokasi dikomposisikan dan kemudian dianalisis. Analisis tanah dilakukan di laboratorium kimia dan ditentukan statusnya berdasarkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan (2012). Hasil kajian menunjukkan status hara dan tingkat kesuburan tanah di lokasi tersebut rendah sehingga telah dilakukan upaya untuk memperbaiki status hara dan kesuburan tanah pada lahan yang akan dibangun. digunakan secara optimal untuk penanaman kelapa sawit.
Copyrights © 2023