Penelitian ini bertujuan menjelaskan refleks Proto-Austronesia (PAN) ke Bahasa Taba di Maluku Utara sekaligus untuk menguji hipotesis Adriani dan Kruyt (1914). Untuk menjelaskan permasalahan tersebut, secara metodologis digunakan metode wawancara kepada penutur bahasa Taba. Wawancara menggunakan 200 kosa kata dasar dan 500 kosa kata budaya. Analisis data menggunakan pendekatan top-down, metode perbandingan dan inovasi bersama sesuai yang terdapat dalam prinsip studi linguistik historis. Secara fonologis, bahasa-bahasa Austronesia Halmahera Selatan (termasuk Taba), menurut Adriani dan Kruyt (1914) terjadi penghilangan vokal akhir dan penghilangan bunyi tengah pada kata yang bertekanan silabe awal. Hasil Identifikasi ternyata, tidak semua vokal akhir PAN mengalami penghilangan dalam bahasa Taba, tetapi mengalami retensi dan inovasi. Begitu juga pada posisi tengah, sedikit sekali ditemukan data tentang hilangnya bunyi PAN tengah pada kata bertekanan pada silabe awal. Apakah hipotesis Adriani dan Kruyt (1914) tersebut berlaku pada anggota bahasa Austronesia Halmahera Selatan lainnya, perlu dikaji lebih lanjut.
Copyrights © 2019