Latar Belakang : Baby blues Syndrome merupakan suatu gangguan efek ringan tampak dalam minggu pertama setelah persalinan, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu baby blues ditandai dengan tangisan singkat, perasaan kesepian atau ditolak, cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa dan tidak dapat tidur.Tujuan : Untuk mengetahui dukungan kelurga,sikap,prilaku serta mitos dan kebudayaan terhadap kejadian baby blues syndrome di RSUD Kota Kendari.Metode : Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenalogis. Informan yang diambil yaitu ibu yang mengalami baby blues syndrome serta suami/keluarga. Teknik pengambilan sampel yakni menggunakan teknik purposive sampling. Data berupa informasi dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan teknik semistruktur. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulandata, reduksi data (emik), display data (penyajian data) dan penarikan kesimpulandari intisari wawancara.Hasil : Penelitian menunjukan bahwa dengan adanya dukungan keluarga sangat penting bagiibu yang sedang menglami baby blues syndrom, adanya dukungan moral, sertadukungan sosial membantu mengurangi kekhawatiran berlebih yang diarasakan oleh ibu. Sikap yang di tunjukan ibu yang mengalami baby blues syndrome yaitu mudah marah, sensitif, mengalami penurunan konsentrasi dan mudah merasa lelah. Perilaku yang di tunjukan ibu yang mengalami baby blues syndrome yaitu ibu mengalami penurunan nafsu makan dan mengalami insomnia. Beberapa mitos dan larangan membuat ibu merasa tertekan, ibu dan keluarga juga masi mempercayai beberapa pantangan dan larangan untuk ibu pasca salin berdasarkan kebudayaan mereka membuat ibu tertekan dan merasa terbebani.
Copyrights © 2021