Sitrulin yang terkandung dalam kulit putih semangka (Citrullus lanatus) memiliki aktivitas antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan kulit sehingga potensial diformulasikan dalam sediaan masker tipe clay. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh penggunaan basis (bentonit dan kaolin) dengan berbagai konsentrasi terhadap sifat fisik masker clay ekstrak kulit putih semangka (KPS). Ekstrak KPS dibuat dengan metode maserasi menggunakan cairan penyari etanol 70%. Selanjutnya, masker dibuat dengan variasi konsentrasi basis bentonit (20%, 25%, 30%, 35%) dan kaolin (20%, 24%, 28%, 32%). Pengujian sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, pH, waktu mengering, daya sebar, viskositas dan sifat alir. Data yang diperoleh dari masker clay-bentonit dan masker clay-kaolin masing-masing dianalisa statistik menggunakan ANOVA satu arah. Masker clay dengan basis bentonit menunjukkan nilai pH pada rentang 3,38-4,86, dan daya sebar 2,24-4,15. Sedangkan masker clay dengan basis kaolin menunjukkan nilai pH 4,75-5,23, dan daya sebar 4,59-5,06. Hasil analisa statistik ANOVA satu arah pada masing-masing basis didapat nilai p<0,05 sehingga terdapat perbedaan signifikan terhadap waktu mengering, daya sebar, dan viskositas. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi basis dengan interval 4%-5% pada range 20 – 35% dapat menurunkan nilai pH, waktu mengering dan daya sebar serta meningkatkan viskositas masker clay ekstrak KPS. Penggunaan basis kaolin dalam masker clay membutuhkan konsentrasi lebih rendah dibandingkan basis bentonit untuk mendapatkan sifat fisik sediaan yang baik
Copyrights © 2023