Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan cara atau alat sederhana yang dapat memantau status gizi seseorang terutama yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Status gizi yang baik dapat menurunkan kadar gula darah, sehingga pengukuran IMT sangat penting dan berkaitan dengan kadar gula darah terutama gula darah puasa. Prevalensi penduduk Indonesia dengan berat badan lebih (IMT>=25) sebesar 13,4 sedangkan angka prevalensi diabetes pada orang dewasa tahun 2013-2018 meningkat dari 6,9 pmenjadi 8,5 persen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan IMT dengan kadar gula darah puasa pada mahasiswa FK Unissula Angkatan 2021. Metode pada penelitian ini yaitu observasional analitik dengan desain Cross Sectional dan jumlah sampel 30 orang diambil secara simple random sampling di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung dan merupakan mahasiswa Kedokteran Angkatan 2021, selama bulan September-Oktober 2022 dengan analisis Uji Spearman. Hasil data IMT dan kadar gula darah puasa dianalisis nilai normalitasnya menggunakan uji Shapiro Wilk dengan nilai 0,000 (p<0,05), sehingga dinyatakan data tidak terdistribusi secara normal. Kemudian uji homogenitas data menggunakan Levene test menunjukkan nilai 0,000 (p<0,05), sehingga dinyatakan variasi data tidak homogen. Analisis dilanjutkan dengan uji non parametrik Spearman. Didapatkan nilai signifikansi 0,098 (p>0,05), sehingga dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dan kadar gula darah puasa. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa dengan nilai p=0,098.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023