Prevalensi stunting di Indonesia masih relatif tinggi. Berdasarkan data Studi Status Gizi Bayi di Indonesia (SSGBI) 2019, 27,67% dari seluruh balita di Indonesia mengalami stunting. Jumlah balita stunting di Kota Semarang pada bulan Juni 2022 sebanyak 1489 balita. Satu per empat diantaranya tidak mendapatkan ASI secara eksklusif. Berdasarkan data di RW 07 sebagian besar ibu menyusui mengeluhkan ASI yang dikeluarkan sedikit dan mayoritas ibu bekerja. Hal ini mengakibatkan ibu cenderung berhenti menyusui sebelum bayi berusia 6 bulan. Oleh karena itu, perlu diadakannya kegiatan edukasi kesehatan atau penyuluhan kepada para kader dan ibu. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan metode edukasi kesehatan atau penyuluhan kepada para kader dan ibu yang memiliki bayi dan balita yang berjumlah 19 orang. Penyuluhan berlangsung pada bulan Oktober 2022 di salah satu rumah warga di RW 7 Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Media yang digunakan yaitu LCD, Powerpoint, Flyer dan Poster. Secara umum adanya peningkatan pengetahuan ibu antara sebelum dan setelah mendapatkan edukasi menyusui.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023