Persalinan merupakan proses alami bagi seorang Ibu yang terjadi pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan (37-42 minggu). Terdapat dua metode persalinan, yaitu persalinan melalui vagina yang dikenal dengan persalinan alami dan persalinan Sectio Caesarea (SC). Persalinan Sectio Caesarea (SC) merupakan proses pembedahan untuk melahirkan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan ibu melahirkan dengan Sectio Caesarea (SC). Desain penelitian ini case control study dengan deskriptif retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang melahirkan normal dan Sectio Caesarea dengan jumlah sampel 85 ibu dengan teknik random sampling. Penelitian ini dilakukan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Variabel independen umur, pendidikan, pekerjaan, penyulit penyerta, paritas, PEB dan BSC. Variabel dependen persalinan SC. Instrumen menggunakan data sekunder rekam medis. Analisis menggunakan UJI chi square/Lambda (0,05). Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan karakteristik ibu (umur p value 0.811, pendidikan p value 0.412, pekerjaan p value 0.370, paritas p value 0.066) dengan kejadian Sectio Caesarea (SC), ada hubungan penyakit penyerta p value 0.000 dengan kejadian Sectio Caesarea (SC) di RSUD Syamrabu Bangkalan, serta ada hubungan komplikasi PEB p value 0.000 dan BSC p value 0.000 dengan kejadian Sectio Caesarea (SC) di RSUD Syamrabu Bangkalan. Disimpulkan bahwa faktor yang paling memiliki pengaruh terhadap kejadian Sectio Caesarea (SC) di RSUD Syamrabu Bangkalan adalah PEB dan riwayat BSC. Saran pentingnya screening deteksi dini pre eklamsi/eklamsi diawal kehamilan sebagai upaya penatalaksanaan secara promotif. Tenaga kesehatan memberikan motivasi kepada ibu yang tidak mempunyai indikasi absolut persalinan SC untuk melahirkan secara normal, mengingat komplikasi persalinan SC berdistribusi terhadap angka kematian ibu.
Copyrights © 2023