Pesatnya penyebaran teknologi informasi, sebagai akibat dari globalisasi dan peningkatan pesat dalam produk dan layanan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), telah menyebabkan hilangnya batas-batas antarnegara. Penelitian dari Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa berkontribusi pada literatur tentang internasionalisasi perusahaan. Sebaliknya, hanya sedikit penelitian yang dilakukan di negara-negara Asia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah intensi kewirausahaan, termasuk kontrol perilaku yang dirasakan, peluang yang dirasakan, dan norma subyektif berdampak pada internasionalisasi usaha kecil secara berbeda di negara-negara Asia dibandingkan dengan sampel Global Entrepreneurship Monitor (GEM) yang lengkap. Studi ini menggunakan data dari Survei Populasi Dewasa yang dilakukan di negara-negara yang menghasilkan data lintas negara. Model regresi binomial logit digunakan untuk memeriksa data. Temuan ini mengkonfirmasi bahwa di negara-negara Asia, niat kewirausahaan individu, yang terdiri dari inovasi, aktivitas karyawan wirausaha, kemampuan yang dirasakan, dan peluang yang dirasakan, memiliki hasil yang signifikan terhadap kemungkinan Internasionalisasi UKM. Oleh karena itu, pengusaha yang memiliki praktik inovasi yang lebih tinggi tahu bagaimana melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kewirausahaan, tahu bahwa mereka memiliki keterampilan dan pemahaman yang mereka butuhkan untuk memulai usaha kewirausahaan mereka dan mengenali peluang terbaik di pasar untuk meluncurkan usaha kewirausahaan mereka memiliki peluang yang lebih tinggi untuk membuat perusahaan mereka menjadi perusahaan internasional.
Copyrights © 2023