Jurnal Cakrawala Ilmiah
Vol. 1 No. 11: Juli 2022

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK TAS DENGAN METODE SIX SIGMA DAN KAIZEN

Ari Zaqi Al-Faritsy (Program Studi Teknik Industri, Universitas Teknologi Yogyakarta)
Chelsi Apriliani (Program Studi Teknik Industri, Universitas Teknologi Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
24 Jul 2022

Abstract

Pengendalian kualitas mempengaruhi kualitas produk sehingga produk yang akan dijual menjadi lebih baik, sehingga dengan menerapkan metode six sigma dan kaizen diharapkan dapat mengurangi produk cacat. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada proses produksi tas hitam memiliki tiga jenis cacat produk yaitu cacat jahitan tidak rapi, kain berjamur dan resleting kejahit dengan presentase kecacatan tertinggi jahitan tidak rapi sebesar 58,9%, resleting kejahit 24,1% dan kain berjamur sebesar 17%. Nilai DPMO untuk cacat pada proses produksi tas sebesar 42077,814 dan nilai sigma sebesar 3,28 dan nilai kapabilitas prosesnya yang bernilai Cp= 0,87375 dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa proses belum sesuai target. Nilai Cp<1,00 menunjukan bahwa kapabilitas proses masih sangat rendah, sehingga perlu ditingkatkan kinerja melalui peningkatan pada proses. Oleh karena itu UMKM Villa Tas Jaya masih perlu adanya peningkatan kualitas agar memiliki tingkat kegagalan sangat kecil menuju nol (zero defect). Sehingga perlu dilakukan usulan perbaikan guna untuk mengurangi jumlah kecacatan pada produk tas menggunakan metode 5W+1H dan Five Step Plan.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

JCI

Publisher

Subject

Humanities Economics, Econometrics & Finance Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Public Health Social Sciences Other

Description

Digitalisasi eknomi menembus batas wilayah negara dan kedaulatan ekonomi yang dapat saja menjadi peluang atau ancaman. Digitalisasi tidak bisa dihindari, tetap permsalahan utamanya adalah bagaimana negara ini harus dapat merumuskan kebijakan agar masyarakat kita jangan hanya menjadi sapi perahan ...