Cakupan kepemilikan SPAL masih jauh dari target standar pelayanan minimal. Hal ini menurunkan dapat tingkat kesehatan masyarakat, mengkontaminasi air tanah dan air permukaan, dan menurunkan kualitas dan tempat tinggal bagi masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepemilikan sarana saluran pembuangan air limbah rumah tangga. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional. Populasi adalah seluruh rumah yang berada di Desa Kota Baru berjumlah 524 rumah dengan besar sampel 222 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil dari 222 responden yang menjadi sampel penelitian sebanyak 128 (57,7%) responden mempunyai SPAL, sebanyak 124 (55,9%) responden berpengetahuan baik, sebanyak 127 (57,2%) responden dengan pendapatan tinggi, sebanyak 134 (60,4%) responden dengan kategori bekerja, sebanyak 120 (222,1%) responden dengan kategori tidak ada lahan dan sebanyak 124 (55,9%) responden mengaku tidak pernah mendapat penyuluhan. Berdasarkan analisis bivariate diketahui ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p value 0,003), pekerjaan (p value 0,002), pendapatan (p value 0,001) ketersediaan lahan p value (0,001), dan peran petugas kesehatan (p value 0,001) dengan kepemilikan SPAL. Hendaknya petugas kesehatan dapat melakukan upaya penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat supaya dapat menyediakan SPAL dilingkungan rumahnya
Copyrights © 2023