Pandemi covid-19 berdampak terhadap semua sektor kehidupan masyarakat, khususnya bagi birokrasi Pemda berupa munculnya permasalahan adanya kelemahan pada aspek kelembagaan dan perilaku aparat birokrasi. Disisi lain, ada peluang untuk mewujudkan pemerintahan sehat dari masalah yang muncul pasca pandemi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan cara pendekatan deskriptif, dilakukan di Kabupaten Banggai. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, yang dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data sdan penarikan kesimpulan. Adapun main theory yang digunakan untuk hasil penelitian adalah teori dari Eade (1997) terkait 3 strategi utama pengembangan kapasitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penguatan kapasitas birokrasi di Kabupaten Banggai sudah terpenuhi dengan baik, hal ini dibuktikan dari hasil analisis bahwa semua indikator penguatan kapasitas meliputi: (1) penguatan organisasi dan manajemen terealisasi melalui adanya reformasi birokrasi yang dilakukan Pemerintah kabupaten banggai; (2) penyediaan sumber daya sarana dan prasarana, dengan hadirnya program strategis seperti pembangunan tol layang dan lainnya; dan (3) network, berfokus pada mitra atau kerjasama, dimana Kabupaten Banggai melakukan kerjasama dengan Asian Development Bank (ADB). Selain itu, hasil temuan setiap indikator diperkuat dengan kajian temuan terdahulu
Copyrights © 2023