Diabetes melitus merupakan penyakit silent killer yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak adekuat. Pasien diabetes mellitus yang memiliki pengetahuan hipoglikemia, usia responden rata-rata 67 tahun, lama menderita diabetes adalah 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan lama menderita diabetes melitus dengan kemampuan deteksi hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2. Jenis metode penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan desain atau rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah 115 Pasien. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuisioner. Analisa yang digunakan ialah analisa univariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian diketahui bahwa dari 115 responden, usia, lama menderita dan kemampuan deteksi hipoglikemia didapatkan hasil bahwa sebagian besar pasien sebanyak 65 (56,5%) responden memiliki usia masa lansia akhir, sebagian besar pasien sebanyak 84 (73,0%) responden mengalami lama menderita > 5 tahun dan bahwa sebagian besar pasien sebanyak 65 (56,5%) responden tidak mampu deteksi hipoglikemia. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 ≤ 0,05 yang artinya terdapat hubungan usia dengan kemampuan deteksi hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2 dan nilai p value 0,006 ≤ 0,05 yang artinya terdapat hubungan lama menderita dengan kemampuan deteksi hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2. Nilai OR diperoleh 0,842 . Hasil akhir dari analisis multivariat uji regresi logistic ganda karena usia dan lama menderita p < 0,05 maka variabel tersebut tidak dikeluarkan dari model dan keduanya merupakan faktor yang berpengaruh dengan kemampuan deteksi hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus tipes 2. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman dalam memahami tentang deteksi hipoglikemia pada pasien di RS PMI Kota Bogor.
Copyrights © 2023