Latar Belakang : Pada anak yang sakit dan harus dirawat dirumah sakit merupakan bentuk ketidaknyamanan atau stresor terhadap anak. Apalagi banyak prosedur yang harus dilakukan saat hospitalisasi seperti prosedur inhalasi yang bertujuan untuk melebarkan saluran pernafasan. Reaksi yang sering ditunjukkan anak prasekolah yang menjalani prosedur inhalasi yaitu menolak tindakan keperawatan dan tidak kooperatif. Salah satu intervensi untuk mengurangi stress dan tidak kooperatif adalah terapi bermain kolase kartun karena kolase kartun dapat melatih mengenal warna, melatih motorik halus, melatih kepercayaan diri dan agar tidak lekas bosan saat terapi inhalasi. Tujuan Penulisan : Menggambarkan asuhan keperawatan dengan penerapan terapi bermain kolase kartun terhadap tingkat kooperatif anak prasekolah selama prosedur inhalasi Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek studi kasus ini ada dua anak usia prasekolah yang mendapat terapi inhalasi dan di rawat di ruang melati RSUD Dr. Soedirman kebumen. Tingkat kooperatif diukur saat terapi inhalasi dengan menggunakan lembar observasi. Hasil : Setelah dilakukan terapi bermain kolase kartun tingkat kooperatif klien yang awalnya 35% dan 25 % setelah dilakukan terapi bermain kolase kartun berubah menjadi 90 % dan 80 %. Kesimpulan : Terapi bermain kolase kartun terbukti dapat meningkatkan tingkat kooperatif anak usia prasekolah selama menjalani terapi inhalasi. Rekomendasi : Penelit selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini, dengan melakukan penelitian tingkat kooperatif pada anak usia toodler atau sekolah sebagai subyek.
Copyrights © 2019