Ikan patin (Pangasius hypophthalmus) merupakan salah satu ikan konsumsi yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Ikan patin termasuk salah satu ikan air tawar yang proses budidayanya tidak terlalu sulit dan tidak rentan terhadap penyakit. Ikan patin memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan sebagai produk ekspor, baik dalam keadaan hidup maupun dalam bentuk daging tanpa tulang (fillet). Ikan ini termasuk ikan yang rakus dalam mengkonsumsi pakan, sehingga budidaya yang sekarang dilakukuan sudah mencapai sistem budidaya intensif (Marantika, 2017).Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan baku jeroan ikan pada pakan komersial terhadap pertumbuhan Benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus) dan untuk mengetahui dosis penambahan bahan baku jeroan ikan pada pakan komersial yang paling baik terhadap pertumbuhan Benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian adalah Metode penelitian yang dilakukan adalah Eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini mengacu kepada Apu et al. (2021) yaitu Kontrol P0 Pakan tanpa jeroan ikan, Perlakuan I 25 % Pakan jeroan ikan, Perlakuan II 50 % Pakan jeroan ikan, Perlakuan III 75 % Pakan jeroan ikan.Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada pertumbuhan bobot mutlak menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan sehingga Hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak, sedangkan pada pertumbuhan panjang mutlak menyatakan ada pengaruh yang signifikan dengan hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Dosis pakan jeroan ikan yang terbaik adalah pada Perlakuan P1 (25 Jeroan Ikan + 75 Pelet) dengan bobot mutlak rata-rata sebesar 0,587, panjang mutlak sebesar 0,564, SR sebesar 100%, FCR sebesar 86,05, Suhu sebesar 27,70C, pH sebesar 6,9.
Copyrights © 2023