Kepadatan penghuni dan kurangnya ruangan yang memadai hanya sebagian masalah yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Dampak overkapasitas ini memiliki konsekuensi yang tidak hanya mengganggu kenyamanan fisik tapi juga kesehatan mental narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran religiusitas dan rasa syukur terhadap kesehatan mental narapidana. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling pada 179 narapidana laki-laki yang beragama Islam di Lapas Kelas IIB Jombang dengan rentang usia 19- 65 tahun. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan The Centrality of Religiosity Scale (CRS) yang dikembangkan oleh Huber dan Huber (2012), Skala Bersyukur versi Indonesia yang dikembangkan oleh Listiyandini dkk (2015), serta Mental Health Inventory (MHI) yang dikembangkan oleh Veit dan Ware (1983). Melalui analisis regresi diketahui bahwa religiusitas dan rasa syukur secara bersama-sama memiliki peran terhadap kesehatan mental narapidana sebesar 27,9% (p
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023