The study aims to describe and identify efforts by the ministry of agriculture's public affairs affairs to manage the inspirational kekinian talk-show (TIKTalk) to introduce agriculture to the public. The approach used in this study is a qualitative approach with case study methods and with data retrieval techniques through participative observations, interviews, documenting. The research site for the ministry of agriculture's sub section of inter-society relations and sub sections of libraries, exhibits, and demonstrations. The study shows that the pr of the ministry of agriculture in its public communication is using media programs as intermediaries with the aim of educating today's policies for the development of agriculture and encouraging people especially today's youth to pursue a further investment in agriculture and yet to be limited in performing its role asa communication facilitator, which is linked to signals. Sometimes refining social media platforms, weather conditions, and inconsistency in carrying out the event plan. Penelitian ini mendeskripsikan dan mengetahui upaya Biro Humas Kementerian Pertanian dalam mengelola acara Tani Inspiratif Kekinian Talkshow (TIKTalk) guna memperkenalkan usaha di bidang pertanian kepada masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus serta dengan teknik pengambilan data melalui observasi partisipatif, wawancara, dokumentasi. Lokasi penelitian ini pada Biro Humas Kementerian Pertanian Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Sub Bagian Perpustakaan, Pameran, dan Peragaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas Kementerian Pertanian dalam penyampaian komunikasinya kepada publik menggunakan media acara atau event sebagai perantara dengan tujuan mengedukasi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang pertanian dan mengajak masyarakat khususnya anak muda untuk lebih mendalami usaha bidang pertanian. Namun humas masih terbatas dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator komunikasi. Hal ini disebabkan persoalan sinyal, gangguan pada platform social media, kondisi cuaca, hingga tidak konsisten dalam menjalankan perencanaan acara.
Copyrights © 2023