Pulau Belakang Padang merupakan bagian dari Kecamatan Belakang Padang yang terletak 12,1 km dari Kota Batam. Pulau Belakang Padang menghadapi masalah ketersediaan air terutama saat musim kemarau. Pada tahun 2016, terjadi bencana kekeringan yang mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan akses air. Kekeringan yang terjadi mengakibatkan tampungan waduk menjadi kosong sehingga waduk berhenti beroperasi karena tidak ada air baku yang dapat diolah. Selain itu, pertambahan jumlah penduduk yang bermukim di Pulau Belakang Padang juga meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan dan ketersediaan air di Pulau Belakang Padang untuk 5 tahun mendatang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dimana dilakukan analisis kebutuhan dan ketersediaan air bersih di wilayah Pulau Belakang Padang. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebesar 0,046% pada tahun 2027 dengan jumlah penduduk mencapai 22.561 jiwa. Pada tahun 2027, diprediksi kenaikan jumlah pelanggan rumah sebanyak 1.538 SR. Kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan Kecamatan Belakang Padang sebesar 1,7801 liter/detik pada tahun 2027 sesuai dengan proyeksi pertumbuhan jenis pelanggan. Kebutuhan harian maksimum adalah 1,9581 liter/detik, dan debit puncaknya adalah 2,6701 liter/detik. Dengan membandingkan kebutuhan dengan ketersediaan air yang ada dapat diketahui bahwa jumlah ketersediaan sumber air saat ini masih mencukupi untuk prediksi 5 tahun kedepan (10 > 1,7801 Liter/detik). Jumlah pelanggan pada tahun 2027 meningkat mencapai 1.538 SR, maka kebutuhan waduk menjadi 3,1373568 m3 kapasitas saat ini 270.000 m3 mampu menampung hingga tahun 2027.
Copyrights © 2023