Latar Belakang: Sunat adalah tindakan bedah yang umum dilakukan di seluruh dunia, dengan prevalensi global sekitar 37,7%, namun dapat menimbulkan nyeri dan kecemasan pada pasien. Distraksi melalui video animasi telah diidentifikasi sebagai metode potensial untuk mengelola nyeri pada anak-anak pasien sunat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan membandingkan efek penggunaan distraksi animasi dan teknik relaksasi napas dalam terhadap intensitas nyeri pada pasien sunat. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimental kuasi. Kelompok intervensi (n=25) menerima distraksi animasi, sedangkan kelompok kontrol (n=25) menerima teknik relaksasi napas dalam. Intensitas nyeri diukur menggunakan instrumen PCS-C setelah prosedur sunat selesai. Hasil: Kelompok intervensi memiliki nilai intensitas nyeri rata-rata 1,64 (1-2), sedangkan kelompok kontrol memiliki rata-rata 2,08 (1-3). Uji statistik Mann-Whitney menunjukkan p-value=0,020 (p < 0,05), menunjukkan perbedaan signifikan dalam intensitas nyeri antara kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulan: Distraksi animasi lebih efektif dalam mengurangi intensitas nyeri pada pasien sunat dibandingkan teknik relaksasi napas dalam. Temuan ini dapat membantu meningkatkan pengelolaan nyeri selama prosedur sunat pada anak-anak.
Copyrights © 2023