Implementasi P-Care BPJS di seluruh puskesmas wilayah kota Tangerang belum terlaksana dengan baik untuk mendukung ketersediaan informasi Kesehatan. Operator seringkali tidak memasukkan informasi pasien dengan lengkap dan kendala sistem informasi dari aplikasi sehingga menjadi faktor penyebab aplikasi P-Care BPJS menjadi error dan terdapat keterangan yang tidak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan P-Care BPJS Kesehatan di puskesmas seluruh kota Tangerang. Penelitian observasional dengan desain cross-sectional, sebagai populasi adalah seluruh tenaga Kesehatan di Kota Tangerang yang aktif menggunakan P-Care BPJS dengan jumlah sampel sebanyak sampel 94 pengguna P-Care BPJS. Berdasarkan sampling jenuh yang diikuti oleh 38 puskesmas, pengguna P-Care BPJS paling banyak berjenis kelamin perempuan (69%), umur 20 – 30 Tahun tahun (74%), tingkat pendidikan D3 (64%), dan masa kerja 1-10 Tahun (86%). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang mengukur variabel persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan kondisi yang memfasilitasi. Teknik analisis data dilakukan dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menjelaskan variabel kebermanfaatan (p= 0,001 < 0,05), kemudahan (p= 0,009 < 0,05), dan kondisi yang memfasilitasi (p= 0,000 < 0,05) memiliki hubungan terhadap penerapan P-Care BPJS. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar terhadap implementasi BPJS P-Care di Kota Tangerang adalah variabel kondisi yang memfasilitasi. Dengan penelitian ini, tidak hanya tenaga kesehatan yang merasakan manfaat dari P-Care, tetapi juga pasien. Data yang terintegrasi dapat membuat pasien semakin mudah dalam proses mendaftar dan mendapat rujukan, sehingga sangat membantu proses pelayanan.
Copyrights © 2023