Metode Kato-Katz merupakan metode kuantitatif yang digunakan untuk pemeriksaan infeksi kecacingan dan merupakan metode yang direkomendasikan untuk memantau program pengobatan skala besar yang diterapkan untuk pengendalian infeksi kecacingan. Dalam metode ini reagen yang digunakan adalah malachite green yang dilarutkan dalam aquades dan glycerol serta menggunakan pengganti kaca penutup sepotong selotif yang direndam selama 24 jam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan waktu perendaman selotif pada reagen malachite green metode Kato-Katz dengan kualitas mikroskopis. Jenis penelitian ini menggunakan Quasy experiment, dengan rancangan One group design. Penelitian ini menggunakan 10 perlakuan dengan variasi waktu perendaman 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 14, 21 dan 28. Sampel feses didapatkan dari feses siswa SDN Penggalaman 2 dan diambil 3 sampel yang memiliki konsistensi yang sama. Analisis data menggunakan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perbedaan kualitas warna latar belakang pemeriksaan di mikroskop pada variasi waktu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 14 hari didapatkan warna light sea green pada mikroskop terlihat hijau, terang dan tidak pucat, sedangkan untuk variasi waktu 21 dan 28 hari didapatkan warna Cyan pada mikroskop terlihat warna biru terang dan terlihat pucat. Hasil analisis Kruskal Wallis menunjukkan nilai p=0,001 (p<0,05) maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna dari kualitas mikroskopis terhadap waktu perendaman selotif. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk memperkecil interval waktu perendaman selotif agar diketahui batas perendaman selotif secara optimalKata Kunci: Pemeriksaan Mikroskopis, Metode Kato-Katz, Perendaman Selotif.
Copyrights © 2023