Teknologi ini sangat berpotensi nilai pemanfaatnnya untuk menghasilkan material yang lebih untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar dalam keperluan proses produksi di beberapa industri dan juga keperluan kehidupan sehari-hari. Teknologi pengolah sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuels) terdapat beberapa tahapan dari teknologi tersebut diantaranya memilah jenis sampah, mencacah sampah hingga sampai pada pengeringan dan pencetakan sampai potongan sampah menjadi cetakan briket. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan proses produksi optimal diperlukan penentuan KPI (Key Performance Indikator). Standar operasional pengolahan sampah menjadi RDF dimaksimalkan produksinya dengan menggunakan six sigma DMAIC diantaranya menetapkan standart produksi RDF, mengukur kemampuan mesin, menentukan penyebab utama kerusakan mesin, menentukan perbaikan-perbaikan dan meningkatkan laju produksi, serta mengontrol proses produksi. Pada penelitian ini dapat teridentifikasi penyebab mesin rendah disebabkan oleh kendala pada mesin shredder yang sering mati setelah dilakukan perbaikan. Hasil sasaran KPI distribusi RDF ke pabrik 2 kali/hari, Availability ratio 85 %, Performance ratio 88 %, Quality ratio 86 %, Jumlah mekanik 1 orang, meningkatnya inspeksi 2 kali/hari, menurunnya downtime 2 kali/bulan, jumlah perawatan berkala 3 kali, jumlah peralatan tool/sparepart 10 unit, produk cacat 5 kg. Setelah dilakukan perhitungan nilai OEE (Overal Effectiveness Equipment) dapat ditentukan dan dioptimalkan. Berdasarkan nilai OEE mencapai 94% . Sedangkan sasaran KPI (key performance indicator) dengan metode balancing scorcade bahwa teknologi pengolah sampah dinilai dari kapasitas produksi 4 ton/hr.
Copyrights © 2022