Asma merupakan penyakit saluran nafas yang banyak dijumpai baik pada anak – anak maupun dewasa. Sekelompok pasien mungkin bebas dari serangan jangka waktu yang lama mengalami gejala jika berolahraga atau terpapar allergen atau terinfeksi virus pada saluran pernapasan. Pasien lain mungkin mengalami gejala yang terus – menerus atau serangan akut yang sering. Penyakit asma menyebabkan pasien memerlukan perawatan, baik dirumah sakit maupun dirumah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Sistem Pakar Sebagai Diagnosis Mandiri Penyakit Asma Pada Remaja Menggunakan Aplikasi Berbasis Web. Metode penelitian ini menggunakan metode Quasi-Experiment dengan pendekatan The Non-Randomized Without Control Group Pretest And Posttest Design. Sampel penelitian ini berjumlah 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Hasil penelitian dari 40 responden di peroleh nilai rerata sebelum dilakukan edukasi kesehatan penerapan protokol kesehatan (pre-test) adalah 6,38 dengan nilai minimal 4 dan nilai maksimal 8, sedangkan nilai rerata setelah dilakukan edukasi kesehatan (pos-test) adalah 8,65 dengan nilai minimal 7 dan nilai maksimal 10. Hal ini menunjukan peningkatan dari nilai pre-test dengan nilai rerata perbandingan antara pre-test post-test adalah 2,28. Terdapat juga 31 (77,5%) responden yang meningkat pengetahuannya, 6 (15%) responden yang tetap pengetahuannya dan 3 (7,5%) responden yang menurun pengetahuannya. Hasil uji analisis bivariat dengan Wilcoxon T-Test pada responden Pre-tes dan Post-Tes hasil pengujian data menunjukkan nilai p = 0,000 <0,05, maka dapat disimpulkan secara statistic terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara pengetahuan sebelum dan sesudah aplikasi berbasis web
Copyrights © 2023