<![CDATA[Rendahnya kinerja keuangan pada BUMD-BUMD di lingkungan provinsi Jawa Barat telah menjadi permasalahan yang cukup mendapat perhatian intensif dari berbagai kalangan. Hal ini dikarenakan, rendahnya kinerja keuangan mengakibatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari BUMD-BUMD yang ada menjadi rendah. Tentu hal ini tidak setimpal dengan investasi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah tingkat 2, dimana dana berasal dari rakyat yang seyogyanya harus dipertanggjawabkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan BPKP, Gubernur Jawa Barat, DPRD Provinsi dan stakeholder lainnya disimpulkan bahwa faktor rendahnya kinerja keuangan BUMD di Jawa Barat adalah adanya permasalahan pada penerapan Good Corporate Governance (GCG). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG (kepemilikan institusional, komite audit dan dewan komisaris/pengawas) terhadap kinerja keuangan pada BUMD di Jawa Barat dengan menggunakan Return on Asset (ROA) sebagai proksi pengukuran kinerja keuangan. Berdasarkan studi literatur, penelitian yang berhubungan mayoritas dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), terhadap perusahaan yang masuk Corporate Governance Perception Index (CGPI) serta BUMN sehingga penelitian ini yang dilakukan pada BUMD akan memberi tambahan referensi dari yang telah ada. Metode penelitian ini adalah regresi data panel dimana harus mencari model estimasi yang sesuai/tepat. Apakah dominan common effect model, fixed effect model atau random effect model. Setelah itu dilakukan pengujian chow test, lagrange multipler test dan hausman test. Tahap berikutnya yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi. Terakhir adalah tahap interpretasi yang berupa uji adjusted R Square, Uji F, Uji T Parsial, uji Goodness of Fit (uji hipotesis). Diharapkan penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada BUMD terkait pengelolaan Good Corporate Governance agar menghasilkan kinerja keuangan yang baik. Dari sisi tingkat kesiapanterapan teknologi, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah sampai pada tahap 3. Tantangan utama penelitian ini adalah ketersediaan data dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat sehingga peneliti membuat skenario roadshow ke tiap kota-kabupaten untuk permohonan data apabila data tidak tersedia secara lengkap di Biro yang menangani BUMD pada Pemprov Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan, komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan.]]>
Copyrights © 2023
