Indonesia adalah salah satu negara dengan paparan sinar matahari yang tinggi dan sebagian besar penduduknya bekerja diluar ruangan sehingga memerlukan suatu perlindungan kulit. Sinar matahari selain memberi manfaat juga mempunyai dampak buruk pada kulit jika terpapar secara berlebihan. Sinar ultraviolet UVB dan UVA bekerja secara sinergis merusak kulit sehingga dibutuhkan pencegahan atau perlindungan untuk mengurangi dampak buruk pada kulit akibat radiasi tersebut. Jika paparan sinar matahari berlebihan, jaringan epidermis kulit tidak mampu sepenuhnya melawan efek negatif sehingga diperlukan perlindungan, salah satunya dengan tabir surya. Tabir surya merupakan pelindung kulit dari paparan sinar matahari karena ikatan yang saling berkonjugasi sehingga ikatan tersebut beresonansi saat terpapar sinar UV dan akan menurunkan energi untuk melindungi kulit. Tabir surya memiliki dua mekanisme kerja yaitu secara fisik dengan memantulkan dan membiaskan sinar UV yang mengenai kulit dan secara kimia dengan cara menyerap sinar UV yang dipancarkan oleh matahari. Pada daun tumbuhan terdapat zat alami yang dapat diekstrak dan dapat bertindak sebagai sumber potensial tabir surya karena bersifat fotoprotektif. Daun-daunan seperti daun kersen, daun cempedak dan daun binahong mempunyai kemampuan untuk melindungi kulit melalui senyawa yang terkandung di dalam tanaman yang berupa senyawa bioaktif seperti senyawa fenolik dan didukung oleh adanya senyawa yang bersifat antioksidan.
Copyrights © 2023