Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) merupakan permasalahan. Resiko kecacatan dan kematian janin juga tinggi pada kejadian KPSW preterm, hipoplasia paru merupakan kompikasi fatal yang terjadi. Di Indonesia, kejadian KPSW berkisar antara 8-10% dari seluruh kehamilan. Angka kejadian KPSW di RSUD Sungai Lilin Kabupaten MUBA Sumatera selatan menjadi diagnosa paling banyak terjadi pada tahun 2022 dan mengalami peningkatan kejadian pada tiga tahun terakhir.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu, paritas, dan jarak persalinan dengan kejadian ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) pada ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2022.Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan survey analitik dengan pendekatan "cross sectional" dimana variabel independen yaitu usia ibu, paritas, serta jarak persalinan dengan variabel dependen yaitu kejadian ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW). Sampel yang digunakan adalah 87 sampel. Hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Dari 87 responden pada penelitian ini didapatkan hasil yang mengalami KPSW sebanyak 51 (58,6 %), mempunyai usia <20 dan >35 tahun sebanyak 53 responden (60,9%) paritas anak ke 1 dan >3 sebanyak 48 responden (55,2 %) dan jarak persalinan <2 tahun sebnyak 54 responden (62,1%).Dari hasil uji statistik Chi-square p Value pada usia ibu sebesar 0,004<α=0,05 menunjukkan ada hubungan usia ibu dengan kejadian KPSW secara signifikan. P Value pada paritas sebesar 0,005<α=0,05 menunjukkan ada hubungan paritas dengan kejadian KPSW secara signifikan. Dan p value pada jarak persalinan 0,002<α=0,05 menunjukkan ada hubungan jarak persalinan dengan kejadian KPSW secara signifikan.
Copyrights © 2023