Penyelesaian kemiskinan di suatu daerah tentunya berbeda dengan penyelesaian di daerah lainnya. Penyebab kemiskinan dapat dilihat dari faktorinternal dan eksternal. Untuk itu, program JPS harus mampu menyelesaikan akar dari masalah kemiskinan yang berhasil diidentifikasi. Proses selanjutnya adalah identifikasi alokasi. Kegiatan ini dilakukan ketika mengirim bantuan JPS ke penerima bantuan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk mengeksplorasi temuan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerima manfaat dari program jaring pengaman sosial melalui subsidi listrik 450 VA untuk 8 kecamatan di Kota Ternate dengan uraian Kecamatan Ternate Selatan terdapat 655 keluarga yang tersebar di 17 kelurahan, Kecamatan Ternate Tengah terdapat 574 keluarga yang tersebar di 16 kelurahan, Kecamatan Ternate Utara terdapat 808 keluarga yang tersebar di 14 kelurahan, Kecamatan Ternate Barat terdapat 589 keluarga yang tersebar di 7 kelurahan, Kecamatan Pulau Ternate terdapat 409 keluarga yang tersebar di 6 kelurahan, Kecamatan Pulau Hiri terdapat 390 keluarga yang tersebar di 6 kelurahan, dan Kecamatan Pulau Moti terdapat 588 keluarga yang tersebar di 6 kelurahan. Sedangkan untuk kecamatan Pulau Batang Dua ada 6 kelurahan namun tidak ada penerima karena di kecamatan tersebut semua pelanggan PLN memakai daya listrik 900 VA dan diatasnya. Total keseluruhan ada 4013 keluarga penerima manfaat yang terdapat di 7 kecamatan yang ada untuk Kota Ternate.
Copyrights © 2023