Setiap kegiatan penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran pasti terdapat risiko yang ditimbulkan. Penelitian ini menggunakan metode FMEA (Failure and Mode Effect Analysis) dan RCA (Root Cause Analysis). Berdasarkan metode FMEA, terdapat RPN tertinggi 504 pada keterlambatan pengiriman penerimaan, RPN 512 pada permasalahan sarana fasilitas penimbunan, dan RPN 384 pada keterbatasan stok penyaluran. Melalui metode RCA keterlambatan pengiriman penerimaan memiliki penyebab kinerja buruk transportasi mengakibatkan kargo dirawat kembali, untuk permasalahan sarana fasilitas penimbunan memiliki penyebab umur teknis menua dan perputaran produk tinggi mengakibatkan pemeliharaan tidak optimal, sedangkan untuk keterbatasan stok penyaluran memiliki penyebab keterlambatan suplai produk mengakibatkan keterlambatan penyaluran. Adapun perbaikan keterlambatan pengiriman penerimaan dengan peningkatan oprasional secara konsisten dan menambah tonase transportasi, untuk permasalahan sarana fasilitas penimbunan perbaikan alternatif terminal lain untuk poin suplai sehingga memiliki interval waktu pemeliharaan dan inspeksi berkala, sedangkan keterbatasan stok penyaluran perbaikan dengan meningkatkan stok pengaman.
Copyrights © 2023