Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran umum PT Kimia Farma beserta bagaimana penerapan manajemen operasional sebelum, selama dan setelah pandemi covid-19 pada PT Kimia Farma. Dalam perusahaan manufaktur seperti PT Kimia Farma tentu saja memiliki masalah juga, maka dari itu tujuan adanya penerapan manajemen operasional ini adalah untuk mengatasi masalah yang terjadi tersebut dimana keadaan lingkungan perusahaan juga akan selalu berubah. Manajer operasional harus selalu memperhatikan dan meningkatkan kualitas produktifitasnya supaya dapat menang dalam suatu persaingan antar perusahaan. Salah satu caranya adalah merancang ataupun menghasilkan suatu barang dan jasa yang dimana dapat menarik pelanggan sehingga dapat memenangkan persaingan dibidang operasional ini dengan lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literature dimana semua data yang didapatkan berasal dari penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19, PT Kimia Farma mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 11.11%, tetapi kenaikan penjualan tersebut tidak membuat perusahaan mengalami keuntungan. Dengan berlangsung pandemi Covid-19, banyak yang mengira sektor farmasi seperti kimia farma akan mengalami keuntungan. Tetapi kenyataannya, menurut Holding BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero) pandangan seperti itu tidak benar dikarenakan industri farmasi di Indonesia masih harus menanggung biaya tambahan untuk mendatangkan bahan baku yang pada masa pandemi naik 3-5 kali lipat. Setelah berakhirnya masa pandemi dan new normal ini, penjualan obat-obatan dari perusahaan Kimia Farma mengalami penurunan. Dari penurunan tersebut, Kimia Farma membukukan pendapatan sebessar Rp 4.4 triliun pada semester I tahun 2022.
Copyrights © 2023