Peningkatan jumlah pengguna seluler di seluruhdunia menimbulkan kepadatan trafik komunikasi seluler padaBase Station (BS). Komunikasi Device to Device (D2D) menjadiparadigma baru untuk memecahkan masalah tersebut. D2Dadalah fitur dalam jaringan 5G yang memungkinkan perangkatberkomunikasi langsung satu sama lain tanpa melalui BS.Dalam Recommendation ITU-R M.2083 memberikan panduankhusus untuk implementasi D2D dalam jaringan 5G. Akantetapi, penerapan komunikasi D2D dapat menimbulkaninterferensi terhadap Cellular User Equipment (CUE) yangberada didekatnya. Interferensi dapat terjadi karena D2Dmenggunakan resource yang sama dengan CUE. Penelitian ini,menganalisis interferensi yang terjadi dengan melakukanproses manajemen interferensi pada skema downlink denganmenggunakan algoritma greedy sebagai resource alokasi laludilanjutkan dengan mengalokasikan daya dengan algoritmaadaptif power control. Parameter pembandingnya padasimulasi ini yaitu nilai sumrate, power efficiency, spectralefficiency dan fairness. Hasil simulasi pada penelitian tugasakhir ini menunjukan bahwa penggunaan algoritma adaptifpower control pada komunikasi D2D dapat mengurangipengaruh interferensi yang terjadi pada komunikasi seluler.Algoritma adaptif power control menghasilkan peningkatannilai kinerja pada sumrate 49,91%, power efficiency 182,03%,spectral efficiency 43,73%, fairness CUE 66,11%. Namun, padafairness D2D dan fairness total memiliki nilai yang kurang baikdengan penurunan kinerja fairness D2D 13,52%, dan fairnesstotal 4,36%.Kata kunci — Device to Device (D2D), Adaptif PowerControl, Underlaying.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023