Sistem pembumian merupakan sistem pengamanan terhadap perangkat yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaga dari lonjakan listrik, khususnya tenaga petir. Memperhatikan kualitas nilai resistansi pembumian sangat penting, salah satunya ialah pengaruh kandungan zat aditif berupa garam pada Elektroda vertikal (driven rod) sehingga dapat mempengaruhi nilai resistansi pembumian. Karena garam merupakan suatu elektrolit yang dapat menghantaran arus listrik ke dalam tanah sehingga dapat meningkatkan konduktivitas atau daya hantar listrik di dalam tanah, khususnya di tanah gambut kering dan basah. Melakaukan pengukuran resistansi pembumian tanpa penambahan garam dan dengan penambahan garam di tanah gambut, agar dapat melihat penurunan nilai resistansi pembumian. Penelitian ini dilakukan dengan tiga batang elektroda yang panjangnya bervariasi yaitu 100 cm, 200 cm dan 300 cm yang di tanam pada kondisi tanah gambut kering dan tanah gambut basah. Hasil pengukuran  pada kondisi tanah gambut kering tanpa garam pada kedalaman 100 cm = 35,88 (Ω), kedalaman 200 cm = 5,9 (Ω), dan kedalaman 300 cm = 4,4 (Ω) dan pada kondisi tanah gambut kering dengan garam pada kedalaman 100 cm = 10,49 (Ω), kedalaman 200 cm = 4,50 (Ω), dan kedalaman 300 cm = 3,78 (Ω). Hasil pengukuran  pada kondisi tanah gambut basah tanpa garam pada kedalaman  100 cm = 33,38 (Ω), kedalaman 200 cm = 5,07 (Ω) dan kedalaman 300 cm = 3,99 (Ω) dan pada kondisi tanah gambut basah dengan garam pada kedalaman 100 cm = 9,75 (Ω), kedalaman 200 cm = 4,11 (Ω) dan kedalaman 300 cm = 3,47 (Ω).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022