Unit laboratorium sebagai bagian dari layanan penunjang medis membutuhkan jumlah pegawai yang memadai agar mampu memberikan kualitas pelayanan terbaik sehingga meningkatkan kepuasan pasien dan mengurangi beban kerja pegawai. Unit laboratorium Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya menghadapi beberapa kendala dalam pelaksanaan kerja bagi tenaga ahli teknologi laboratorium medik yang diantaranya tingginya beban kerja subjektif, terbatasnya jumlah tenaga, adanya rangkap tugas, serta kondisi tidak menentu di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis jumlah kebutuhan optimal tenaga ahli teknologi laboratorium medik di unit laboratorium Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya berdasarkan beban kerja dengan metode Workload Indicator Staffing Need (WISN). Penelitian dilakukan dengan deskriptif observasional dan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode daily log untuk melihat beban kerja berdasarkan kejujuran pencatatan yang ditulis langsung oleh pegawai serta kuesioner waktu kegiatan untuk mengetahui standar kegiatan pegawai. Sampel penelitian ini menggunakan total populasi yang ada yaitu seluruh tenaga ahli teknologi laboratorium medik di Unit Laboratorium Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya yang berjumlah 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga dengan metode WISN, jumlah ahli teknologi laboratorium medik yang tersedia di unit laboratorium Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya masih mengalami kekurangan tenaga sebanyak 2 orang dari jumlah total kebutuhan tenaga yaitu 15 orang.
Copyrights © 2023