Pencak silat adalah wadah pembinaan karakter khusunya para generasi muda, dimana pemuda adalah penerus estafet kepempinan bangsa, maka pribadi excellence serta bermoral tinggi sangat di perlukan, sejalan dengan inti ajaranya mendidik manusia untuk dapat menegetahui kebenaran dan kesalahan dalam hidupnya, serta meningkatakan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan luhur tersebut, maka di perlukan pembinaan yang intensif bagi para anggota pencak silat khususnya ( anggota berusia muda). Keberagaman pencak silat merupakan miniatur bangsa indonesia, akan tetepi terkadang juga menimbulkan banyak tantangan dan dinamika sosial yang menghasilkan Culture Animosity (interaksi saling menolak) yang bersifat kompetitif. Maka diperlukan solusi untuk merubah cara pandang dari Culture Animosity menjadi Demonstration Effect ( saling menerima satu sama lain). Bojonegoro kampoeng pesilat kecamatan purwosari merupakan tindak lanjut program di tingkat kabupaten ke kecamatan purwosari, dimana tujaunaya adalah menyatukan semua aliran pencak silat sebagai mitra kamtibmas yang dapat menciptakan kondisi kondusif di lingkunganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui kontribusi, bentuk kontribusi dan potensi adanya bojonegoro kampoeng pesilat di kecamatan purwosari terhadap peningkatan ketertiban dan keamanan masyarakat (mitra kamtibmas) di kecamatan purwosari, kabupaten bojonegoro. Metode penelitian yang di gunakan adalah kualitatif dengan empat strategi yakni observasi kualitatif, wawancara kualitatif, dokumen-dokumen kualitatif dan materi audio dan visual, sedangkan analisis data menggunakan metode diskritif yakni tidak menggunakan angka angka sebagai metode utamanya, akan tetapi data yang terkumpul berupa teks, kata-kata, simbol, gambar, data tersebut berupa naskah dokumen resmi yang dapat menunjuang penelitian ini.
Copyrights © 2021