Mobilitas fisik pada klien yang mengalami stroke hemoragi dapat memicu masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik. Metode: Desain penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini melibatkan dua klien yang mengalami gangguan mobilitas fisik dengan diagnosis medis stroke hemoragi. Penelitian ini di lakukan di Ruang Bedah dan Saraf Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember pada tanggal 31 Agustus - 2 September 2022 dan di Ruang Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Koesnadi Bondowoso pada tanggal 31 Januari - 2 Februari 2023. Pengumpulan data menguakan metode wawancara, observasi dan pemerikan fisik, studi dokumentasi. Hasil: Penanganan masalah gangguan mobilitas fisik pada klien stroke hemoragi dengan menerapkan terapi aktivitas ROM aktif dan pasif, selama tiga hari berturut-turut, pelaksanaan dalam sehari dilakukan dua kali latihan yang dilakukan perawat ataupun keluarga klien. Memperoleh hasil peningkatan kekuatan otot pada evaluasi hari ke tiga. Mengatasi masalah keperawaatan gangguan mobilitas fisik memerlukan ketekunan serta waktu yang tidak singkat dalam melatih ROM aktif maupun pasif untuk mencapai kekuatan otot normal. Kesimpulan: ROM aktif dan pasif dilakukan pada klien gangguan mobilitas fisik akibat stroke hemoragi membantu menaikkan kekuatan otot secara bertahap.
Copyrights © 2024