Sebagai negara kepulauan terbesar, luas laut Indonesia mencapai 70 % dari total luas Negara Indonesia. Dengan luas laut yang begitu besar seharusnya dimanfaatkan sebagai salah satu sumber ekonomi utama masyarakat Indonesia, Berdasarkan fakta di lapangan diketahui permasalahan utama nelayan adalah tingginya biaya operasional bahan bakar minyak (BBM) yang dibutuhkan ketika pergi melaut, sementara hasil tangkapan ikan yang didapat tidak pasti. Selain itu energi menjadi salah satu isu yang dihadapi oleh Indonesia saat ini bahkan dunia, karena ketidakseimbangan antara ketersediaan energi dengan kebutuhan nya. Isu lainnya adalah pemanasan global, dimana Indonesia dalam KTT Perubahan Iklim di Paris, Perancis tahun 2015 lalu (COP21) telah berkomitmen untuk menurunkan emisi bersama dengan negara-negara lainnya. Potensi pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk pembangkit listrik pada kapal sangatlah menjanjikan.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, total produksi listrik yang dihasilkan pada sistem hybrid PLTS-PLTD pertahun sebesar 5.064 kWh/tahun. Dimana kontribusi produksi energi listrik PLTS terhadap sistem PLTH sebesar 65,5 % atau 3.319 kWh/tahun. Sedangkan PLTD sebesar 34,5 % atau 1.745 kWh/tahun. Kelebihan energinya selama setahun sebesar 775 kWh/tahun.Konsumsi bahan bakar pada sistem ini sebesar 834 L/tahun dengan persentase penurunan sebesar 67 %. Dengan studi perencanaan sistem pembangkit listrik hybrid (PV dan diesel generator) menggunakan software HOMER ini bertujuan untuk menghemat bahan bakar dan gas buang emisi pada kapal ikan milik nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan.
Copyrights © 2023