Latar Belakang : Dermatitis kontak iritan merupakan peradangan pada kulit yang disebabkan oleh kontak langsung dengan substansi yang menyebabkan reaksi inflamasi atau alergi, kemudian mengiritasi kulit, menjadikannya rusak dan merangsang reaksi peradangan. Data Dinas Kesehatan Kuningan Penyakit dermatitis merupakan 10 penyakit utama di Kabupaten Kuningan dengan jumlah 3.475 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara personal hygiene dan penggunaan alat pelindung diri dengan gejala dermatitis kontak iritan pada pekerja pabrik tahu di Kabupaten Kuningan Tahun 2023. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 orang, besar sampel 50 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan a = 0,05. Hasil : Distribusi frekuensi personal hygiene responden diketahui sebagian besar buruk yaitu sebesar 58%, penggunaan APD responden sebagian besar tidak lengkap yaitu sebesar 52% dan sebagian besar responden mengalami gejala dermatitis sebanyak 27 responden (54%). Hasil uji analisis chi-square menunjukan bahwa dalam penelitian ini didapatkan ada hubungan yang signifikan antara personal hygiene p=0,000 OR 2,177 (95%CI= 0,681-6,963) dan penggunaan APD p=0,001 OR 8,550 (95%CI= 2,354-31,060) dengan keluhan gejala dermatitis kontak iritan. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara personal hygiene dan penggunaan APD dengan gejala dermatitis kontak iritan pada pekerja pabrik tahu di Kabupaten Kuningan Tahun 2023
Copyrights © 2023